Recent Posts

Tuesday, June 23, 2015

Idealisme Cinta Part 2

Berawal dari masa kecil, kita mengenal cinta di sekolah, atau lewat teman sepermainan yang biasa disebut dengan Cinta Monyet!
Bukan berarti kita mirip monyet, tapi karena cinta pertama itu umumnya gak bertahan lama. Tapi bukan berarti cinta pertama itu gak abadi, melainkan pada diri seseorang belum terbentuk idealisme cinta yang cukup kuat.
Sifat dan fisik manusia terus berubah seiring waktu, terutama pada masa pertumbuhan anak-anak dan remaja. Yah, masa-masa anak labil seorang anak manusia untuk memahami cinta seutuhnya.
Walaupun dalam beberapa kasus, ada anak yang kedewasaannya itu melebihi usianya. Tapi umumnya yang terjadi adalah idealisme cinta di masa-masa ini lebih berdasarkan imajinasi daripada realitas. Tokoh pemeran utama drama korea seringkali dijadikan patokan sebagai idealisme cinta bagi mereka.
Pengalaman pertama, kita membina kasih umumnya adalah dengan teman sekolah. Usia SMP atau SMA dianggap usia wajar untuk memulai sebuah hubungan (pacaran). Di masa ini idealisme cinta berganti, dari sosok pemeran utama drama korea menjadi sosok teman sebangku yang sering memberikan contekan pas ulangan. Hal sepele seperti ini, bisa membuat sepasang remaja memutuskan untuk menjalin kasih.
Latar belakang keluarga, status sosial, fisik, dan seterusnya tak terlalu jadi persoalan, karena setiap hari kita menghabiskan waktu bersama pacar di sekolah.
*kecuali hari libur*
Kita tidak terlalu membutuhkan modal, transportasi pulang pergi ditanggung orang tua, uang jajan dan pulsa cukup seadanya. Yang terpenting, satu sama lain memanggil sayang.
*tanda mereka berpacaran*
Biarpun hubungannya seringkali dirahasiakan (backstreet), tapi yang paling penting diatas segalanya, mereka bisa heepii ! (*^﹏^*)

0 comments:

Post a Comment