Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada
begitu banyak pasang mata yang lebih berteman dengan realita. Ada begitu banyak
telinga yang terlalu kenyang dengan suara-suara dari dalam ruang pikiran nya
sendiri, bahkan dengan janji. Ada begitu banyak kaki yang kelelahan mencari
jalan pulang,tapi justru tidak menuju kemanapun. Ada begitu banyak tangan yang
tak lagi mau mengulurkan bantuan karena mereka tak mendapat balasan yang
setimpal.
Ada
begitu banyak air mata yang bosan jatuh dan memilih untuk jadi hati yang
angkuh. Ada begitu banyak ruang dalam hati yang kosong dan menunggu untuk diisi
oleh sosok yang berarti. Ada begitu banyak yang tak ingin sampai kegaris akhir,
memilih pergi dan berhenti. Ada, dan mungkin aku bahkan kamu termasuk salah
satu diantaranya.
Tak
ada yang tau pasti tentang apa yang nantinya akan kita alami. Yah, esok hari masih terlalu rahasia untuk
dicicipi.
Sekejap
aku memejam, aku tahu waktu tidak akan pernah bisa diam. Waktu terus berjalan, pilihan-pilihan terus
bergantungan dan aku takkan bisa menghindar dari hari esok. Lantas siapakah
orang pilihan_Mu yang nantinya akan menemani ku menghabiskan sisa waktu ini ?
Setidaknya
ini adalah pertanyaan yang tergiang di pikiranku sebelum akhirnya dia pun
menemukanku. Diaa, adalah orang yang tak terprediksi.
Namun Tuhan tahu. Dia mengethui sampai ke hatimu yang paling terpencil dan sorot
matamu yang terjauh. Perjalaan ini memang berat. Banyak yang telah kamu lalui,
banyakyang telah kamu tangisi. Karena itulah kamu terlalu lelah, terlalu rapuh,
terlalu mudah untuk jatuh . banyak yang tak sesuai degn kehendakmu, banyak tanya yang mengudara kenapa tidak sekarang, kenapa harus sekarang, kenapa harus
aku , bukan yang lain ?
Sering
aku memikirkan tentang kemana kita akan melangkah setelah akhirnya aku mencapai
di titik ini. Titik dimana janji mulai sering diucapkan. Tapi, siapa sangka
nantinya mungkin ada yang lupa, lalai tak menjaga pun tak menepati, karena Janji
seolah ketakutan bagi mereka yang tak berani mempertahankannya sampai akhir.
Hanya ada hati yang perlu dilatih lebih
kuat, lebih berhati-hati, lebih menjaga yang dicintainya. Aku berharap semoga Tapi,
kita tak pernah tahu tentang apa yang akan terjadi di hari esok.
Jika suatu hari lahir sebuah pertengkaran diantara kita, aku tak ingin ada rasa yang tersapu. Karena jika suatu hari kamu memalingkan wajahmu dariku, tolong jangan sangkal hatimu. Utarakan saja, keluarkan saja sesak yang menyangga hatimu, tapi jangan pergi. Jika suatu hari ada kekecewaan yang tiba-tiba datang mendatangi, janganlah malu untuk mengirimkan maaf terlebih dahulu. .dan jika suatu hari nanti ada salah satu dari kita yang tak mampu mencegah luka, janganlah memilih untuk berpisah jalan. Ingatlah awal perkenalan kita.
Permulaan
itu kugaris bawahi dengan tinta yang tebal. Permulaan ini kucatat
berulang-ulang.
Tepat
di detik pertama kamu menemukanku, scenario Tuhan mulai bekerja dengan luar
biasa. Tepat di detik pertama kamu mengetahui namaku, seolah-olah ada ijin yang
kukantongi untuk mengenalmu lebih jauh. Tepat di detik pertama percakapan kita
telah tercipta, ada alur lincah yang menari untuk membuat kita tetap terjaga
dalam kata. Tepat di detik pertama kita, ada rahasia manis milik semesta yang
tak pernah bisa diterka oleh kepala.
Hari-hari
sudah berlalu dari pandangan, namun doa-doa masih terus dipanjatkan untuk
sebuah kebahagiaan di masa depan. Telah banyak hari yang telah kita cicipi
bersama, dan kini dengan mudah kamu menciptakan rona pada pipi. Karena nya pula aku bisa dengan mudah
melupakan hal-hal pahit di masa laluku yag sempat membuat retak hati ini.
Telah
banyak hari yang telah kita lewati, namun masih ada ketidakpastian tentang
hati. Tentang bagaimana perasaan kita yang sebenar-benarnya. Satu yang aku
tahu, kita adalah racikan sederhana yang telah Tuhan rencanakan. Racikan yang
berbuah kebahagian, yang mampu melekuk senyum siapapun yang berada di
sekeliling kita.
Tapi,
entah kapan kita bisa mendeklarasikannya didepan seisi semesta yang indah ini.
Karenamu
aku percaya bahwa Tuhan lebih ahli merencanakan segala sesuatunya. Karenanya
juga aku percaya, bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Aku
selalu berharap memilki satu hati yang tak akan pernah habis kunikmati
denganmu. Satu hari yang tak pernah berakhir. Satu hari yang menggandeng
hari-hari lain untuk mengikat kita dalam
doa. Menjaga kita dari kecewa menghindarkan kita dari luka. Satu hari yang
membebaskan rasa takut,dan amarah.
Jangan
pernah bosan untuk menjadi orang pertama yang selalu mengirimkan kebahagiaan
untukku, dan menciptakan hal-hal manis untukku. Serta, biarkan kekonyolan kita
menghiasi hari-hari kita hingga nanti.
Mulailah
jadi yang pertama melakukan segalanya untukku dan yang terakhir yang tak akan
melepaskanku. Yah, mulailah segalanya tanpa sebuah akhir. Mulailah di waktu
yang tepat, di detik yang Tuhan ijinkan.
Jika
kamu memperbolehkannya, aku akan memelukmu dalam do’aku.
Tapi,
jika kamu butuh menyendiri, tapi tidak dengan melepasku pergi, atau jika kamu
butuh menyembuhkan hatimu yang terluka. Maka ijinkanlah aku yang mengobati.
Jangan ijinkan gengsi untuk menghuni hati, karena aku takut ia akan mengusirku
dari kediamanmu.
Aku
mencintaimu, jadi jangan terlalu lama membisu dan cepat peluk aku.
0 comments:
Post a Comment