Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puasa
kemaren aku liburan ke toili lho..
“Trus kenapa, penting gitu ?”
Yah
penting lah, liburan kemarin kan dalam rangka buan-buang duit. Wkwkwkwk
*padahal pulang pun ongkosnya
utang*
Nah,
jadi aku kemarin sempat bepergian dari Kota palu ke Kota Luwuk, tepatnya di
toili. Aku baik bus mandiri pratama. “Kenapa
gak milih naik mobil aja,? kan
bisa dianter sampai rumah”
Enggaklah,
naek bus kan lebih murah meriah broo.. hihihihihi
Sore
harinya, sebelum berangkat aku uda beli tiket. Aku sengaja pilih tempat
palingbelakang, karena itu paling murah. Disini, tarif penumpang di tentukan
dari tempat duduknya. Semakin di depan kamu pilih tempat duduk, maka semakiin
mahal uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tiket bus nya.
Selepas
itu aku pulang kerumah dan berkemas, aku hanya bawa 5 pasang pakaian ganti.
Selebihnya Cuma hp, cas, sama keperluan mandi aja.
Besok
nya aku berangkat ke pangkalan bus jam Sembilan pagi. Sebelum berangkat, kita
bakalan di absen dan di atur tempat duduknya. Aku terbilang penumpang setia bus
ini, terhitung dari 2 tahun yang lalu. Sehingga orang-orangnya pun sudah banyak
yang mengenalku, seperti si pak sopir
nya. Ketika absen masih berlangsung aku bisa melihat bahwa bangku
pertama dikosongkan, sampai akhirnya namaku dipanggil dan dipersilahkan untuk
duduk di bangku itu.
Yah,
sebenernya aku gak terlalu berharap sama bangku pertama ini. Kebayang kan,
kalau ada kejadian tak diinginkan siapa dulu yang bakal terpental kedepan dengan posisi yang menyedihkan.
Na’as
nya salah satu penumpang yang berada di belakang merasa tidak terima jika aku
harus duduk sendirian di depan, jadi dia pun pindah duduk disamping ku. Sedikit
bocoran, dandannya aneh. Mukanya ditutup pake buff, pake kacamata item, sarung tangan item yang cuma sampai di
setengah jari nya, pake jaket yang ada topi dibelakangnya dan dipake
dikepalanya buat nutupin rambut berponinya, celana ketat sobek-sobek dibagian
lutut, kaos kaki yang gak jelas warnanya putih abu- abu atau coklat, dan juga
sendal jepit. Udah kayak alien mau pergi jalan-jalan ke maliioboro.
Bus
ini penuh dengan penumpang tujuan kota pagimana yang akan datang ke acara
pernikahan keluarga mereka.
Besok
kalau aku nikah, aku bakalan undang limaribuu orang. Mulai dari temen semasa
dikandungan sampai temen kuliah, temen papa ibu, tukang kredit, para muda mudi,
semua teman-temin, dan juga para kuliwan kuliwati. . Masalahnya, siapa yang mau
dikorbanin buat nikahanku yaa.. haha
Ah
sudahlah, mari kita kembali ke jalan yang benar
*gausah mikir nikah dulu lah, mikir
lulus kuliah aja belum kelar-kelar. *
Jadi
alien disebelahku ini murah senyum dna ringan tangan, dia mau bantu aku buat
miindah tas dari posisi sebelumnya. Pertama sih dia seru diajak ngobrol, kayak
seakan-akan bisa membuat dunia penuh canda dan tawa, membuat para satwa ceria
dan bahagia, membuat dunia ini terbangun dari kesulitan, bunga-bunga mulai
mekar sebelum waktunya, yang ngebuat pegel dan encok ilang seketika.
Ada
sedikitpercakapan antara aku dan dia
“Mau kemana mbak?”
“Ke toili mas”
“Oh, bisa itu nanti sama-sama saya
saja pas sudah sampai di luwuk”
Saya
kan orangnya ramah, jadi dia aku senyumin aja sambil lebih berfikir positif nya
aja ke dia.
Lama-lama
kelamaan kok dia mepet ya, makin merapat gitu.
Aku
kan duduk nya samping jendela, nah dia kok kayaknya nempel-nempel duduknya mojokin
aku. Padahal bis ini tempat duduk nya perbangku luas lho, ini kan bukan motor
yang ‘Njengking’ dan bikin di pembonceng melorot-melorot terus nempel ke yang bawa motor,
Pas
aku liatin, dia tidur di sampingku. Dengan tetap sopan aku coba ngebangunin dia,
dan ngasih tau kalau posisi tidurnya gak ngebuat aku nyaman. Dia ubah posisi
tidurnya sambil senyum aneh gitu. Yaudah, senyum super duper sopan ku pun turut
aku keluarkan ke dia.
Gentian
pas aku ketiduran, eh posisi angannya uda kayak meluk aku. Pas aku bangun aku
kaget lah, kenapa ini orang tangannya uda mulai berhasta karya. Aku langsung
ambil dan buang tangannya. Dia pun terhenyakk.
Emang
kamu pikir semua cewek muda kinyis-kinyis kayak aku *Hooooeeek* bisa dicolek-colek
sembarangan gitu, Enggaklaah !
Setelah
itu segala omongan dari dia langsung aku potong dengan cepat. Segala
tindak-tandunya langsung aku tepis dengan sopan dan tentunya tetap senyum.
Senyum muak berbulu domba. Tanganku udah gatel pengen nabok dia. Dia gak tau
kali ya kalau kucing itu kakinya empat dan beranak, bukan bertelor -_-
Karena
takut kenapa-kenapa nantinya, aku langsung manggil kernet yang duduk didepanku.
Aku certain semuanya, si orang aneh ini *baca
alien* habis di cuci bersih *baca
dimarah-marah* sama pak sopir juga. Dia langsung dipindah ke bangku paling
belakang, danaku kembali sendiri disini. penumpang lain yang tau, langsung
kayak bête liat ke dia.
Setelah
itu, aku bakalan ngucapin ucapan terimakasih sebanyak-banyaknya yang aku
persembahkan untuk pak sopir berserta jajarannya. Aku gak tau, mau jadi apa
kalau gak ada kalian.
Terakhir,
aku gak lupa buat nyapa dia dan mengeluarkan senyum sopan ku
0 comments:
Post a Comment