Future!
Skytran ialah sistem pengangkutan awam massa yang menggunakan teknologi apungan magnetik (MagLev). Umumnya kita ketahui sistem keretapi apungan magnetik yang sangat mahal ini hanya ada di Jepun, Korea dan China. Skytran mencoba untuk merubah ini semua dengan sistem mereka yang lebih murah dan pada skala yang lebih kecil. Setiap pod mampu membawa 4 orang penumpang dan akan terus membawa mereka ke destinasi pilihan tanpa henti. Sistem ini berfungsi seakan teksi dan dengan penggunaan aplikasi telefon pintar anda boleh menempah pod serta membayar tambang secara otoamatis.
Buat masa ini terdapat pesanan sistem Skytran untuk penggunaannya di Tel Aviv Israel. Pihak Skytran juga berkata sistem ini juga menarik minat beberapa negara lain seperti Malaysia, India dan juga negara kita Indonesia.
Sistem Skytran memang terlihat menarik. Persoalannya jika negara Indonesia akan menggunakan sistem ini, maka dimanakah tepatnya ? Di Jakarta kah, di Jawa kah, atau mungkin bisa saja di tempatkan di Kota yang saat ini saya tinggali, KOta Palu, hehehe.
Lantas, efekatifkah jika sisem ini benar-benar diterapkan di Indonesia ?
Skytran ialah sistem pengangkutan awam massa yang menggunakan teknologi apungan magnetik (MagLev). Umumnya kita ketahui sistem keretapi apungan magnetik yang sangat mahal ini hanya ada di Jepun, Korea dan China. Skytran mencoba untuk merubah ini semua dengan sistem mereka yang lebih murah dan pada skala yang lebih kecil. Setiap pod mampu membawa 4 orang penumpang dan akan terus membawa mereka ke destinasi pilihan tanpa henti. Sistem ini berfungsi seakan teksi dan dengan penggunaan aplikasi telefon pintar anda boleh menempah pod serta membayar tambang secara otoamatis.
Buat masa ini terdapat pesanan sistem Skytran untuk penggunaannya di Tel Aviv Israel. Pihak Skytran juga berkata sistem ini juga menarik minat beberapa negara lain seperti Malaysia, India dan juga negara kita Indonesia.
Sistem Skytran memang terlihat menarik. Persoalannya jika negara Indonesia akan menggunakan sistem ini, maka dimanakah tepatnya ? Di Jakarta kah, di Jawa kah, atau mungkin bisa saja di tempatkan di Kota yang saat ini saya tinggali, KOta Palu, hehehe.
Lantas, efekatifkah jika sisem ini benar-benar diterapkan di Indonesia ?
Berikut merupakan gambar dari sistem terkait:
Menurut saya, dengan penerapannya di Indonesia kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan, khususnya di ibukota akan tetap ada. tetapi bagi para pekerja kantoran akan lebih dimudahkan untuk sampai ke tempat tujuan tanpa harus berhenti di beberapa titik kemacetan itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment